Genap 40 Hari Pak Bambang Hariadi, MPdI menghadap Sang Maha, didekap ketulusan dan pengabdiannya, beliau adalah sosok dengan seratus, seribu atau bahkan sejuta kebaikan dalam setiap gerak langkahnya, dalam bahasa Antropologi “beliau adalah guru yang memiliki banyak sekali nilai”, dan nilai-nilai beliau abadi, ketika jasadnya tak lagi abadi, nilai dalam bingkai sifat-sifat penting yang dianggap penting atau berguna bagi kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mencapai tujuannya, dan kamipun sungguh merasakan nilai itu.
Ketika pada suatu masa kami duduk manis dikelas memaknai kitab Ta’limul Muta’allim, selalu kami temukan beliau dengan ketulusan yang tak surut menanamkan butir-butir adab pada kami, selaras dengan maqolah اجعل نفسك ميزانا , beliau memberi kami pengajaran suri tauladan haqiqi melalui keseharian beliau sebelum mengajar dikelas. Ambil saja bagaimana ketepatan beliau mengisi jam pelaran disetiap kelas, perhatian beliau pada para siswa, kesabaran beliau dalam mendidik dan menuntun kami adalah bagian yang abadi dibenak kami. Atau ketika sesekali melakukan interview pada alumni OSIS MMA, betapa kesan mereka nyaris seragam, beliau adalah sosok pembina yang sangat sabar membimbing, mendidik dan menemani kami dalam kemelut organisasi, sampai pada titik dimana kami mandiri dan beliau tak pernah sekalipun meminta namanya dicantumkan dalam jajaran orang paling berperan.
saat memberikan informasi dan penjelasan proses pelaksanaan ujian
Pada sosok beliau, termaktub segala nilai, kepandaian yang memang harus dimiliki seorang guru, mengingat pada masa silam beliau termasuk jajaran The Best Bahrul Ulum. Kesabaran dan keteguhan pendidik sejati dimana dalam sosoknya kami menemukan sebuah mata air, sumber yang tak pernah habis kami keruk barokahnya. Telaga luas yang didalamnya kami mengais secuil ilmu dan pengalaman.
Maka, ketika fase beliau mencapai klimaksnya, yang kami temukan tetaplah sosok kuat itu, Bahu tegap yang tak lelah kami jadikan tempat pulang ketika segala event tak kunjung temukan solusi. Sama sekali tak tampak pada beliau garis lelah. Dan itu yang akan selalu kami kenang, sekaligus menjadi pedoman, “jadilah manusia bermanfa’at”, “Jadilah manusia yang kuat”, pesannya. Karakter yang tak pernah Alpa kami temukan pada sosok beliau. Entah ketika beliau menjadi pembina OSIS, BMT-Rizqona, dan berjubel organisasi lain yang didalamnya abadi tersisa uswah-uswah beliau.
Ilaa Ruhi Ustadzina Bambang Hariadi, Lahul Faatihah....
Crew KPM-BU 18/19
blog comments powered by Disqus