KH. Abdurrochim Chasbullah adalah Salah satu pejuang Muhammadiyah di Jombang sebelum NU dilahirkan. Merupakan putra ke-4 dari 8 bersaudara, pasangan KH. Chasbullah Said dan Ny. Lathifah. Lahir sekitar tahun 1899 M dan dibesarkan di Tambakberas, Jombang. Beliau merupakan adik ke-4 dari KH. Abdul Wahab Chasbullah.
Beliau menuntut ilmu-ilmu dasar keagamaan kepada ayahnya yakni KH. Chasbullah, dan meneruskan mondok di beberapa pesantren yang ada di Jawa Timur, diantaranya Pondok Pesantren Termas Pacitan, dan Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk.
Pada saat berumur 30 tahun, beliau menikah dengan Nyimas Wardliyah yang pada saat itu masih berumur 14 tahun, berasal dari Yogyakarta, dan merupakan cucu Ky Lurah Noor, yang terhitung masih paman KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah). Nyimas Wardliyah juga merupakan murid dari Nyai Zainab, terkenal sebagai ulama’ perempuan yang telah lama bermukim di Makkah.
Mbah yai Abdurrohim terkenal sebagai Kyai yang ahli dalam bidang kitab kuning, pernah beberapa kali di perintah oleh Kyai Wahab untuk menyiapkan berkas-berkas dan kitab-kitab yang dibutuhkan pada saat Bathsul Masa’il, maupun saat diskusi.
Pada saat KH. Abdul Wahab Chasbullah konsentrasi dalam perjuangannya di NU dan politik negara, KH. Abdurrochim, dan kakaknya yakni KH. Abdul Hamid, senantiasa membantu KH. Abdul Wahab dalam mengurus Pondok Pesantren. KH Abdurrochim bertugas mengurusi madrasah, dan KH Hamid fokus mengurusi Pesantren dan Masjid.
KH Abdurrochim dikenal sebagai perintis Dewan Pengajian Umum (DPR), yang berlokasi di Musholla Gedang, Tambakrejo (sebelah timur makam Mbah Wahab), yang sempat vacum, dan dihidupkan kembali oleh KH. Abdul Fattah Hasyim pada tahun 1964 bersama kawan-kawan beliau, yakni Kyai Khotib, Kyai Masykur, dan yang lainnya.
Beliau wafat pada usia yang relatif muda, yakni di usia 43 tahun pada tahun 1942 M. KH. Abdurrochim meninggalkan putra-putri beliau yang masih kecil. Si sulung, Ahmad Al-Fatih AR yang masih berusia 13 tahun saat ayahnya meninggal. Beliau dikenal sebagai sosok yang chalim (yakni perpaduan antara sifat santun, sabar, kalem dan cenderung pendiam) dan penyayang.
[Yusuf]