Mengetahui sejarah merupakan bagian terpenting dalam kemajuan pendidikan, supaya lebih mengenal semangat juang yang telah dilakukuan dan diperjuangkan oleh tokoh-tokoh pendahulu dan menjadi pedoman bagi generasi selanjutnya dalam mengadapi berbagai problem di era modern.
Terkait hal itu, Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum ingin membuat buku sejarah perjuangan salah satu tokoh pendiri NU dan penggerak NKRI yang mana jika nama tersebut disebutkan maka tidak akan terlepas dari kejayaan NU dan NKRI, begitu juga sebaliknya, jika kemajuan NKRI dan NU dibahas maka tokoh tersebut tidak akan terlepas dari pembahasan kemajuan NKRI dan NU. Tokoh tersebut ialah KH. Abdul Wahab Hasbullah.
Drs. KH Abdul Mun’im, Penulis berbagai buku Sejarah NU, yang salah satu terbitan terbarunya “Fragmen Sejarah NU: Menyambung Akar Budaya Nusantara” menjadi ketua tim penyusun buku Sejarah tersebut yang diberi judul “KH Abdul Wahab Hasbullah: Pendiri NU dan Penggerak NKRI”.
Buku tersebut dibedah pertama kalinya di Universitas KH. Abd. Wahab Hasbullah pada tanggal 10 Oktober 2024 yang dihadiri banyak kyai, pengurus yayasan juga rektor universitas tersebut dan Drs KH. Abdul Mun’im sebagai ketua penyusun buku yang menjadi narasumber dalam acara bedah buku tersebut.
Ibu Nyai Hj Hisbiyyah Rochim selaku Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Bahrul Ulum mengawali jalannya acara launching tersebut dengan sambutannya. Dalam sambutannya beliau menyampaikan banyak terimakasih kepada para tim penyusun buku, terutama kepada Kyai Mun’im yang telah bersedia membantu menyelesaikan penulisan buku tersebut.
Selanjutnya, sambutan rektor UNWAHA, Prof. Dr. Ir. H. Gatot Ciptadi, DESS, IPU, ASEAN Eng. menjelaskan fungsi penting buku tersebut terhadap warga NU, terutama kepada mahasiswa UNWAHA.
“buku ini akan kita gunakan, insyaallah akan sangat bermanfaat. Utamanya buku ini sebagai buku pedoman untuk kader-kader Nahdlatul Ulama', khususnya para mahasiswa perguruan-perguruan tinggi Nahdlatul Ulama' sebagai buku referensi, acuan terkait dengan ajaran-ajaran Kyai Wahab.” Jelas Rektor UNWAHA tersebut.
Penyampaian isi materi bedah buku tersebut disampaikan dengan detail oleh ketua penyusun sendiri yang biasa dipanggil dengan Kyai Mun’im. Diantara yang beliau jelaskan “apakah pendidikan kita ini merosot, daya tarik siswa ini melemah ke pesantren, apakah karena penduduk Indonesia berkurang akibat penjajahan, ternyata, tidak ada penurunan, malahan terjadi peningkatan penduduk yang mulanya 20 juta pada tahun 1900 dan meningkat pada tahun 1926 menjadi hampir 40 juta. Ada penigkatan penduduk yang sangat drastis”.
“tapi kenapa pendidikan kita tidak kebagian muridnya, berarti ada masalah yang harus diselesaikan. Maka beliau (KH. Abd. Wahab Hasbullah) membuat Nahdlatul Wathon, Nahdlatut Tujjar, Tasywirul Afkar dan ujungnya Nahdlatul Ulama”. Lanjut Kyai Mun’im
Acara dilanjut penyerahan secara simbolis buku KH. Abd. Wahab Hasbullah Pendiri NU Penggerak NKRI dari tim penyusun buku kepada Dzuriyyah KH. Abdul Wahab Hasbullah yang dilaksanakan oleh KH. Abd. Mun’im. [Bima]