Tambakberas.com, Jombang – Desember ini, tepatnya besok tanggal 07 Desember 2024 Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum menjadi tuan rumah acara Bahtsul Masail Kubro yang ke 42, kegiatan ini adalah kegiatan yang dibawahi oleh FMPP (Forum Musyawarah Pondok Pesantren) BMK ini dihelat di berbagai pondok di Jawa secara bergantian dan diikuti oleh santri atau mubahitsin (sebutan bagi peserta bahtsul masail) dari pondok pesantren se-Jawa Madura.
Sebelumnya, FMPP ke 41 diselenggarakan di PP. Lirboyo sebagai rangkaian acara pra-peringatan 115 tahun berdirinya Pondok Lirboyo, Munas ke-6, dan peringatan 1 Abad Madrasah Hidayatul Mubtadiin (MHM).
Dan FMPP ke XLII (42) di Tambakberas ini, diselenggarakan dalam rangka peringatan 2 Abad Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, dan menjadi kegiatan awal dari rangkaian acara dalam peringatan tersebut.
Kegiatan ini melibatkan 569 peserta dari 268 pondok pesantren se-Jawa Madura yang diundang. Persiapan juga dilakukan dengan matang, para panitia sudah menyiapkan sarana prasarana bagi para peserta. 2 hari sebelumnya sebagian santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Induk sudah dipindahkan ke komplek lain dan sebagian lagi dipindahkan di Ribath Al Yahya, karena gedung asrama Pondok Induk nantinya digunakan sebagai tempat transit peserta.
Persoalan yang dibahas juga sangat beragam dan kekinian, dalam komisi A membahas tentang sel punca yang digunakan untuk terapi kecantikan, komisi B membahas tentang buzzer yaitu seorang yang mempromosikan sesuatu di sosial media, sedangkan komisi C membahas tentang anak kecil yang menjadi selebgram seperti Abe, Rafathar dan lain lain atau yang biasa disebut sebagai kidsfluencer.
Persoalan tersebut akan dibahas oleh para mubahitsin dalam tiga jalsah, yaitu jalsah ula yang dilaksanakan setelah Isya' hingga pukul 23.30, jalsah tsaniyah yang berlangsung mulai pukul 07.00 pagi hingga waktu Dzuhur, dan jalsah tsalitsah yang dilanjutkan pada pukul 13.00 hingga 16.00. Hasil keputusan akan diumumkan pada penutupan acara yang dilaksanakan pada Ahad sore, 8 Desember 2024.
Diharapkan pada pelaksanaannya, kegiatan ini dapat membuat eratnya silaturahmi sesama pondok pesantren Ahlussunnah waljamaah se-Jawa Madura serta menambah dan meningkatkan literatur fiqih klasik (ihyau turast) di pondok pesantren untuk menjawab problematika umat yang ada saat ini.