Alasan kenapa penamaan acara ini diganti dan tidak sama seperti sebelumnya, dikarenakan peringatan dua abad Bahrul Ulum memilki agenda final yang akan dihelat pada bulan Oktober mendatang dan Al-Haflatul Kubro sebagai puncak acara tersebut. Sebagai ganti dari Haflatul Kubro yang diundur, dengan kesepakatan bersama, dibuatlah acara Haul Masyayikh dan menjadi pengisi kekosongan acara yang seharusnya diisi oleh Haflatul Kubro sebelumnya dengan bentuk susunan acara serupa. Hal ini sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi, S.H., M.Pd.I dalam sambutannya pada acara Haul Masyayikh.

 

 

Acara tersebut dilaksanakan di Halaman Gedung Serbaguna Hasbullah Said pada pukul 19.30 atau ba’da isya’. Acara ini diikuti oleh seluruh santri bahrul ulum dari berbagai ribath yang ada, alumni-alumni, seluruh dewan guru, dan para masyayikh Bahrul Ulum hingga membuat halaman gedung serbaguna tersebut penuh. 

 

 

Sebelum acara dimulai acara diisi dengan lantunan sholawat oleh grup Hadroh Pondok Pesantren Bahrul Ulum. Acara dibuka dengan pembacaan surat al fatihah oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan lantunan ayat suci al-qur’an oleh bapak Muhdi Surur. Selanjutnya, acara diisi dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH. Ach. Hasan, dan setelahnya grup Hadroh kembali melantunkan sholawat beserta dengan mahallul qiyam yang diikuti oleh seluruh tamu undangan dan peserta yang hadir dengan penuh hikmat.

 

 

Sebagai acara yang dihadiri oleh seluruh pihak yang berkontribusi dalam pendidikan di Bahrul Ulum membuatnya menjadi momen yang pas untuk pemberian gelar penghargaan bagi siswa teladan atau The Best Student Of Bahrul Ulum. Bukan hanya siswa, namun guru yang memiliki andil besar dengan masa pengabdian yang lama juga diberikan kesempatan untuk naik keatas panggung dan menerima penghargaan atas pencapaiannya.

 

 

Setelah penyerahan penghargaan dan hadiah kepada siswa dan guru terbaik, acara dilanjut dengan sambutan-sambutan dari Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi, S.H., M.Pd.I sebagai ketua umum yayasan dan KH. Hasib Wahab sebagai ketua majelis pengasuh pondok pesantren bahrul ulum. Pengajian umum dimulai setelah perwakilan pengurus yayasan telah menyampaikan sambutannya, KH. Zulfa Musthofa memberikan ucapan selamat kepada Bahrul Ulum karena dapat mencapai usia yang ke dua abad.

 

 

“Bahrul Ulum ini luar biasa sekali dalam mempertahankan eksistensinya. Padahal biasanya pondok itu belum mencapai satu abad itu sudah sepi, sebagaimana ungkapan Ibnu Kholdun.” Jelas Kyai Zulfa.

 

 

Acara kemudian ditutup oleh doa bersama yang dipimpin oleh KH. Ach Hasan. Acara pengajian ini menjadi bentuk penghargaan, silaturahmi, perayaan, serta sarana untuk menggapai kebaikan keberkahan dari para masyayikh bahrul ulum.