Pengajian Kilatan Ramadhan 1446 H. Pondok Pesantren Bahrul Ulum
Tambakberas.com- Ramadhan merupakan bulan paling istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. Amal ibadah begitu ditingkatkan pahalanya di bulan ini. Beragam kegiatan kadang juga diadakan guna memeriahkan bulan Ramadhan yang mulia.
Pada bulan ini, pondok pesantren identik dengan kegiatan pengajian kitab kuning yang dilaksanakan selama setengah bulan atau sebulan tergantung dengan kebijakan masong-masing Pondok. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang mengadakan kegiatan ini mulai dari hari pertama Ramadhan sampai tanggal 17 Ramadhan yang penutupannya disertai dengan peringatan nuzulul qur’an yang terjadi pada tanggal yang sama.
Pengajian kitab kuning tersebut dilaksanakan tiap selesai sholat maktubah selain pada waktu maghrib dan isya’ karena setelah isya para santri melaksanakan sholat tarawih terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan pengajian. Kitab yang dikaji juga beragam, mulai dari kitab karangan ulama’ salaf seperti, karangan Imam Ghazali, Imam Nawawi, Syaikh Ibnu ‘Athoillah serta mencakup berbagai disiplin ilmu seperti nahwu-sharaf, fiqh, dan tasawuf.
Hal ini menjadi corak tersendiri pada bulan Ramadhan bagi pesantren. Dengan santri yang mulai mengisi waktunya untuk ngaji secara maksimal dan penambahan porsi belajar dengan adanya pengajian kilatan seperti ini. Meski sebelumnya juga terdapat pengajian wethon atau mbalah kitab serupa yang tidak dilaksanakan pada Ramadhan, pengajian ini memiliki intensitas yang lebih tinggi dibanding pengajian santri pada umumnya. Durasi yang lebih lama, memaknai kitab hingga khatam sampai halaman terakhir dengan waktu satu bulan menjadi ciri khas tersendiri dalam kegiatan ini. Total pengampu pengajian yang terdata mencapai 43 ustadz atau gawagus yang beberapa juga mengisi pengajian tidak hanya satu waktu saja.
Pengajian ini dibuka untuk umum di beberapa pesantren. Hal ini juga menjadi suatu momentum kesempatan bagi para santri kalong ataupun santri yang telah boyong untuk tetap bisa melaksanakan kegiatan kepesantrenan selepas mondok. Tak heran, beberapa kalangan santri ini menjadikan kilatan sebagai sarana untuk berburu ilmu maupun sanad keilmuan dari pengajian-pengajian yang dilaksanakan di banyak Pondok Pesantren.