الحمد لله رب العالمين العلي العظيم العزيز الحكيم اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين اما بعد فيا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقوى الله وقد فاز المتقون قال الله تعالى يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون صدق الله العظيم وصدق رسوله الكريم
Jama'ah Jum'ah Rohimakumullooh
Marilah kita perbaiki dan tingkatkan Taqwa kepada Alloh SWT, Kita bangun keimanan dan kita kuatkan keislaman kita. Semoga Alloh SWT senantiasa merahmati dan memudahkan urusan perkara kita, di dunia maupun di akhirat. Amiin. Selanjutnya, mari kita hiasi dan sempurnakan semuanya dengan IHSAN. Sebagai bentuk finishing dari semua amal-amal kita. Agar semua tampak indah dan menawan di mata makhluq maupun Sang Kholiq, di mata sesama manusia maupun di mata Sang Pencipta, Gusti Alloh SWT.
Iman dan Islam adalah Bangunan Dasar, sedangkan finishing nya adalah IHSAN. Dengan Ihsan yang baik dan sesuai, maka akan sempurnalah bangunan tersebut. Sempurna dari segala sisinya. Dan apakah Ihsan itu, Nabi Muhammad Saw menjawab, dalam sebuah hadits terkenal, takkala di tanya Malaikat Jibril yang datang menyerupai seseorang, Dan apakah Ihsan itu? Wahai Muhammad? Lalu Nabi Muhammad Saw menjawab :
ان تعبد الله كانك تراه ، فان لم تكن تراه فإنه يراك
Ihsan yaitu; agar engkau menyembah Alloh SWT Seakan-akan engkau melihatNya. Bila engkau tak dapat melihatnya, maka sesungguhnya Dia (Alloh) lah yang melihatnya.
Kaum Muslimin, Jama'ah Jum'ah Yarhamkumulloh.
Dalam potongan hadist tersebut terdapat pelajaran yang luar biasa. Urutan pelajarannya justru setelah Iman dan Islam. Mari kita fahami dengan contoh kehidupan kita sendiri, di saat kita kecil kita sedang ikut lomba sholat. Ada Juri yang menilai kita didepan kita, dan jelas kita melihatnya, diberitahu pula bapak guru Kiai juga ikut melihat dari depan kita dan kita melihatnya. Maka mari kita merenung, bagaimanakah rasanya sholat kita? gan bagaimana kita melaksanakan sholat tersebut? tentu, kita akan menampilkan dan melaksanakan sholat tersebut dengan sebaik mungkin, dan semaksimal mungkin yang bisa dan kita Yakini benar. Mulai dari huruf hamzah takkala takbir di akhiri dengan huruf Mim takkala Salam. Dan setelah itu, kita tidak tahu kita mendapat nilai berapa? Karena itu adalah SIRRUN MIN ASRORILLAH, karena itu adalah termasuk tagsia Alloh SWT. Kita hanya harus menampilkan yang terbaik yang kita bisa. Mulai dari kalimat-kalimatnya, gerakan - gerakannya, rasa hati yang menyertainya, kesempurnaan rukun-rukunnya, mendalami kandungan - Kandungan makna di dalamnya, bahkan hingga pakaian yang kita pakai, dsb. Bilamana kita tidak bisa seperti itu, setidaknya kita merasakan bahwa Sholat kita sedang di awasi oleh Alloh SWT. Seperti kita sholat di awasi CCTV dan di pantau dari jauh, hasilnya kurang lebih sama.
Kaum muslimin, jamaah Jum'ah Rohimakumulloh.
Arah makna Ihsan tersebut di atas akan selaras dengan makna ikhlas. Dimana ikhlas adalah Rohnya amal ibadah. Melakukan sesuatu karena Alloh dan untuk Alloh SWT. Mari kita bayangkan, kita melakukan sesuatu karena di Perintah oleh guru kiai kita atau orangt ua kita. Bila kita memiliki cukup rasa khidmah dan kebaktian, tentu kita akan melakukannya dengan sebaik mungkin, atau kita memberikan sesuatu untuk orang yang kita cintai, maka sesuatu itu akan kita usahakan dari yang terbaik yang bisa kita upayakan, modalnya, Bahannya, bungkusnya, cara pemberiannya, dsb. Kita tidak akan rela dengan barang rendah kualitas, jelek bentuknya, asal-asalan pembuatannya, murah harganya,dsb. Kita akan berusaha sebaik mungkin agar orang yang kita cintai merasa senang dan puas dengan apa yang kita lakukan.
Seperti itulah Ihsan, dan dalam hal ini Ihsan dan ikhlash memiliki makna yang selaras, tidak ada batas untuk Ihsan, tidak ada hal-hal yang pasti di dalamnya, karena bisa saja seseorang yang biasa telah mencapai standar Ihsan pada satu titik di mana orang lain belum di anggap mencapainya.
Kaum Muslimin Ahlal Jum'ah Rohimakumulloh.
Perlu kita perhatikan, bahwa upaya menampilkan yang terbaik dari semua sisi amal perbuatan kita ini janganlah sampai di luar kemampuan normal kita, dan jangan sampai kita untuk memaksakan melakukan yang terbaik, sebab itu adalah salah satu sebab yang akan menuntun kita pada Penyakit was-was (keragu raguan), atau bisa jadi akan mengarahkan kita pada penyakit jiwa yang bernama "Perfeksionis", yaitu jiwa yang selalu menuntut sempurna dan terbaik, menolak dan tidak terima adanya kekurangan dan kesalahan kecil, yang pada gilirannya akan menuntunnya menuju kesombongan jiwa karena merasa suci, dan merasa benar sendiri dan berbuat dholim atas dirinya sendiri karena memaksanya melakukan sesuatu di atas kemampuan normalnya sendiri .
Kaum Muslimin Ahlal Jum'ah Yarhamkumulloh.
Selanjutnya Ihsan itu berada di segala sesuatu, segala sesuatu, apapun itu ada Ihsan di dalamnya yang perlu kita perhatikan. Nabi Muhammad Saw bersabda:
ان الله كتب الأحسان على كل شيء
Sesungguhnya Alloh SWT mencatat adanya Ihsan atas segala sesuatu.
Bagaimana kita memperlakukan diri sendiri, memperlakukan orang tua, istri dan anak-anak kita, tetangga kita, kerabat kita, santri dan murid kita, semuanya ada Ihsan di dalamnya. Sampai pun pada Hewan sembelihan kita, ada Ihsan di dalamnya yang perlu kita perhatikan saat kita melakukan penyembelihan.
واذا ذبحتم فاحسنوا الذبحة وليحد احدكم سفرته وليرح ذبيحته
Dan, bilamana engkau menyembelih, maka perbagusilah penyembelihanmu, tajamkan pisaumu, dan senangkan hewan sembelihan mu.
Maka Ihsan di dalam menyembelih adalah: teknik menyembelih yang baik, pisau yang tajam dan menyenangkan hewannya lebih dulu, misal di beri makan minum sebelumnya, tidak melihatkan temannya di sembelih, dsb.
Kaum Muslimin Ahlal Jum'ah Yarhamkumulloh. Demikianlah Khutbah ini kami sampaikan, semoga menambah wawasan keilmuan kita semua, sehingga membawa kemanfaatan fiddiin Waddunya Wal Akhiroh. Amiin.
بارك الله لي ولكم في القرءان العظيم وفي احاديث النبي الكريم وفي اقوال العلماء المهتدين
ونفعني واياكم بما فيها من المواعظ والمنافع والذكر العظيم انه هو السميع العليم
_Khotib; Gus Mujib Mst