Jika Ahmad Abu Farras, siswa putra kelas 1A1 Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas harus diuji dengan membaca kitab Matan Taqrib pada Rabu (11/12) kemarin, beda lagi dengan Miftahur Rahmah (18), siswa putri kelas 5C. Pagi ini, bersama dengan teman-teman sekelasnya di 5C, Rahmah mengikuti ujian lisan baca kitab Tuhfatut Thullab Syarh At Tahrir. Kitab syarah (penjelas) dalam bidang Fiqih, yang ditulis Syaikhul Islam Abu Yahya Zakariyah al Anshori, sekitar 5 (lima) abad yang lalu.
Menghadapi guru penguji, K. M. Juri Hasyim, siswa asli Kota Banyuwangi Jawa Timur tersebut sedikit gugup, namun tampak pasti. Sesuai maqro' (batas yg mulai dibaca, red) yang telah dipilih, Bab Sholat Jumat, Kiyai Juri menunjuk kalimat pertama dalam Bab Sholat Jumat untuk dijawab. "Silahkan dibaca," kata Kiyai Juri.
Seketika itu, santri yang mondok di ribath Al Mardiyah Bahrul Ulum tersebut, dengan pasti membaca ala pesantren maqro' yang ditunjuk. "Babu sholatil Jum'ati, aiy hadza utawi iki iku bab kang nerangaken sholat Jum'at. Yudlommu den dlommah opo almimu mimè, wa sukunuha lan....," begitu seterunya, Rahmah membaca sampai sekitar tiga baris.
Setelah dirasa cukup membaca, Kiyai Juri menghentikan bacaan Rahma, dan dalam helaan sekira dua nafas, Kiyai Juri menyodorkan satu pertanyaan. "Yatakhollafuna... itu dibaca apa?," tanyanya.
"Dibaca rafa'," saut Rahmah dengan cekatan.
"Alamat rafa'-nya apa?," sambung Kiyai Juri.
"Emmm...," gumam Rahmah, sambil terlihat berfikir cukup dalam.
"Hayo, apa alamat rafa'nya," timpal Kiyai Juri sambil sedikit memberi pancingan.
"Tsubutun Nun (tetapnya Nun, red)," jawab Rahmah dengan tegas, dan wajah penuh kepastian.
"Betul..., kenapa?," sambung Kiyai Juri.
"Emmmh...," kembali Rahmah berfikir tajam agak lama. "Karena af'alul khamsah," lanjutnya.
Pertanyaan-pertanyaan lanjutan terus mengalir dari Kiyai Juri, disamping tentang Nahwu dan Shorof-nya juga pengertian atau kandungan makna yang dalam kalimat yang dibaca. Jawaban-jawaban Rahmah, siswa yang masuk di kelas 3A Muallimin Muallimat ini, sebagain tepat sasaran, sebagian lagi ragu disampaikan, dan Kiyai Juri berupaya membenarkan pernyataan-pernyataan atau jawaban Rahmah yang kurang tepat.
Ketika ditanya, kenapa begitu lancar dalam ujian baca kitab, Rahma menyampaikan bahwa, meskipun kitab Tuhfatut Thullab tidak diajarkan di sekolah, tetapi di pondok (ribath) selalu dingajikan dan dikaji. "Karena di pondok dingajikan, sehingga Insyaallah sedikit menguasai," katanya.
Itulah, sekilas ujian lisan Baca Kitab yang hari ini, Kamis (12/12) diikuti oleh kelas 3A, 3B, 4, 5 dan 6. Ujian lisan baca kitab ini diselenggarakan oleh Madrasah Muallimin Muallimat setiap PAS (Penilaian Akhir Semester), baik PAS Gasal, maupun PAS Genap. Bagi kelas akhir (kelas 6) ada Ujian Akhir Baca Kitab, dimana pengujinya bukan hanya dari guru Madrasah, tetapi juga diundangkan kiyai-kiyai di sekitar Jombang dan luar Jombang.
Dalam ujian baca kitab ini, kelas 1A membaca kitab Matan Taqrib, kelas 1B, 2A 2B, 3A dan 3B membaca kitab Fathul Qorib al Majid dan, kelas 4, 5 dan 6 membaca kita Tuhfatut Thullab Syarh At Tahrir.
Ujian PAS Gasal lisan Madrasah Muallimin Muallimat ini diselenggarakan setelah semua siswa telah mengikuti PAS Gasal tulis pada Sabtu (30/11) sampai dengan Senin (09/12). Setelah ujian lisan baca kitab ini selesai, pada Senin (16/12) semua siswa akan menerima rapor semester gasal. Mulai Selasa (17/12) sampai dengan Rabu (01/01/2020) semua siswa akan menikmati libur semester, dan pada Kamis (01/01) semua siswa masuk kembali dan kegiatan belajar mengajar kembali aktif. (ma)