Sebagai salah satu bentuk cinta kita terhadap Rasul sudah seharusnya kita sudah mengenal Rasul dalam segala hal. Mengenal Rasulullah bukan hanya mengerti sejarahnya akan tetapi juga harus memahami eksistensi Rasulullah Saw. bahwa beliau adalah insan paripurna secara menyeluruh. Berikut sepenggal cerita tentang awal mula Maulid Nabi Saw.
Semasa Malik Al-Mudhofar Abu Sa'id Al-Irbili, orang orang islam sedang mengalami kekalahan saat perang salib melawan tentara Romawi. Malik Al-Mudhofar berinisiatif melakukan pengamatan dan penyelidikan, kenapa orang orang islam selalu kalah dalam perang salib?.
Ternyata, telah datang apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw. bahwa besok orang orang-orang islam ibarat buih yang selalu mengikuti arus dan tidak punya kekuatan, mereka sudah terkena dua penyakit, yaitu hubbud dunya (cinta dunia) dan karahiyatul maut (benci mati). Hasil dari penyelidikan Malik Al-Mudhafar tentang kenapa umat islam tidak bersatu adalah karena pada saat itu, umat islam sudah melupakan jejak-jejak perjuangan Rasulullah Saw. Sedangkan pada saat itu belum ada kitab khusus yang membahas tentang Maulid Nabi Muhammad Saw. Akhirnya Malik Al-Mudhafar mengadakan sayembara untuk mengadakan kitab khusus yang membahas tentang maulid Nabi Muhammad Saw. Kemudian muncullah Al-Hafidz Ibnu Al-Dhiyah r.a. dengan kitabnya Al-Tanwir fi Maulidi Al-Siraji Al-Munir.
Ketika diteliti oleh Malik Al-Mudhafar, kitab ini dianggap kitab yang mu'tabar yang dapat dijadikan pegangan. Sehingga kitab ini diijazahkan oleh Al-Hafidz Ibnu Al-Dhiyah dengan mahar seribu dinar setelah diijazahkan, maka dimulailah setiap Rabi'ul Awal diadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. secara ijtima'iyah dan besar besaran. Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. yang pertama dilakukan dengan menyembelih 5000 ekor kambing dan 10.000 ekor ayam serta menggunakan 100.000 mangkok dan 30.000 nampan. Setelah kitab ini dibaca setiap tahun, orang-orang islam mengenal kembali Nabi Muhammad Saw., orang-orang islam kembali bersatu dan bersemangat, ketika perang salib mereka akhirnya meraih kemenangan. Ini namanya perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. menghidupkan islam.
oleh : Ahmad Bahauddin Mudlori