Perwakilan Lembaga Bahtsul Masail di bawah Yayasan Pondol Pesantren Bahrul Ulum berpartisipasi dalam kegiatan bahtsul masail yang diselenggarakan Forum Bahtsul Masail antar Pondok Pesantren (FBMPP) di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung pada malam ini, Sabtu (28/09).
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain KH Abdul Nashir Fattah, KH Mukhlis Dimyati, KH Sobih Azis, K M Sholeh, K. Solihudin sebagai mushohih dan, beberapa kiyai muda pengurus FBMPP antara lain K. Azam Choiruman, Ketua FBMPP, K Amirul Arifin, sekretaris FBMPP yang bertindak sebagai perumus. Sedangkan sekitar 75 orang peserta bahtsul masail, adalah utusan dari beberapa pondok pesantren dan madrasah di Jombang.
Dalam sambutan pembuka, K. Azam Choiruman menyampaikan bahwa, kegiatan FBMPP ini merupakan permulaan setelah lama vakum. "Bahtsul masail kali ini adalah bahtsul masail pertama, setelah FBMPP vakum cukup lama", katanya.
"Kami berharap bahtsul masail yang diikuti para santri di Jombang ini bisa menjadi tempat pengkaderan aktifis bahtsu, dimana saat ini sudah semakin langka," lanjutnya.
Dalam bahtsul masail kali ini, ada empat masalah yang dibahas mulai pukul 20.45 WIB, yaitu tentang (1) Imam sholat Shubuh yang tidak membaca doa qunut, tetapi memberi kesempatan kepada makmum yang membaca doa qunut; (2) Air najis yang didaur ulang; (3) Imam sholat yang salah tetapi tidak ada makmum yang mengingatkan dan; (4) Daging qurban yang dibagi setelah diolah.
Dari empat asilah tersebut, dalam proses pembahasannya, hanya dua masalah yang bisa dijawab oleh forum. Masalah nomor 3 dan 4 belum bisa terbahasa, karena begitupembahasan nomer 2 selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 24.00 WIB.
KH Salmanudin Yazid, pengasuh PP Babussalam Kalibening, sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bisa memberikan manfaat dan barokah kepada santri. "Semoga ini (kegiatan bahtsul masail santri) bisa memberikan manfaat dan berokah kepada santri," katanya. (ma)