Dunia alumni Bahrul Ulum sudah berwarna dengan segala aktifitas masing-masing individunya, namun demikian ikatan batin tidak bisa dilepaskan begitu saja, komunikasi antar alumni meskipun terbatas diantara sekian banyak anggotanya yang sudah tersebar nyatanya masih terhubung pada frekwensi yang sama.
Dilandasi ikatan persaudaraan ketika masih dipondok, para alumni mulai bergeliat mengadakan pertemuan-pertemuan rutin didaerahnya. Tak mau ketinggalan dengan alumni PPBU dari daerah Jakarta dan sekitarnya yang sudah terlebih dahulu membentuk ikatan dengan nama IKABU Comisariat Ibukota dengan sekian ragam kegiatan rutin bulanan dan triwulannya dan dari alumni daerah lain, para alumni Surabaya bergerak membetuk jejaring yang sama. Diprakarsai cak kiyeb (Abdussyukur), Idris dan kawan-kawan, IKABU Comisariat Surabaya terbentuk pada tanggal 06 juli 2019.
Antusiasme alumni surabaya perlahan menemukan jalurnya, merangkul dan menjalin ikatan sesama arek suroboyo untuk persaudaraan sekaligus merekatkan kembali kebersamaan dalam naungan masyayikh Bahrul Ulum. Dua bulan pasca pembentukan dan pelantikan pengurus, gerak roda organisasi IKABU surabaya memulai programnya. Seperti Ikabu lainnya, rutinan khotmil quran dan tahlilan merupakan program wajib, sementara santunan dan pengembangan ekonomi adalah sebagai varian berikutnya. Pendataan anggota sementara ini terus berjalan masif menjaring para alumni-alumni yang tersebar diberbagai kawasan surabaya dari berbagai angkatan, tak lupa pula tetap selalu melakukan komunikasi dengan para sesepuh alumni.
giat rutin khotmil dan tahlil ikabu surabaya. dok ikabu
“Ikabu Surabaya punya potensi menjadi tolok ukur bagi IKABU lainnya, melihat greget para pengurusnya yang muda-muda dalam melakukan perekrutan anggota, dan kordinasi antar pengurusnya yang dinamis mempunyai harapan untuk itu” sambutan Gus Taufiq Jalil ketua Ikabu Pusat yang hadir dalam acara rutinan khotmil quran dirumah mbak Faizah alumni angkatan 2000 yang beralamat di Dinoyo surabaya. “saya berharap dan berdoa, semoga kita tetap bisa khidmah pada Bahrul Ulum dengan melestarikan dan meneruskan ajaran-ajaran yang telah kita terima, termasuk khotmil quran dan tahlil yang kita tujukan pada masyayikh Bahrul Ulum ini, baru berikutnya kita kembangkan pada potensi ekonomi dengan BMT IKABU dan potensi-potensi lainnya”. Lanjut Gus Taufiq menutup sambutannya. (infkom)